Libur Sekolah Sudah Tiba, Dan Itu Artinya...

Libur Sekolah Itu Artinya...


Uang Jajan Juga Libur



Setiap kali siswa pergi ke sekolah pastinya akan ada uang jajan atau uang saku yang diberikan oleh orang tua untuk keperluan siswa selama di sekolah, mulai dari bensin atau ongkos angkutan, jajan atau makan serta kebutuhan lainnya. Namun itu hanya berlaku saat siswa sedang masuk sekolah, jika libur sekolah maka banyak orang tua yang meliburkan uang jajan juga karena memang tidak ada alasan untuk memberikan uang jajan. tentunya ini akan menjadi hal yang tidak menyenangkan, ada saja alasan yang diberikan oleh kita supaya bisa mendapatkan uang jajan, namun akan ada lebih banyak lagi alasan dari orang tua untuk tidak memberikan. Ada yang pernah mengalami ini ? 



Waktunya Membantu Orang Tua



Libur Sekolah adalah waktunya membantu orang tua di rumah, biasanya sih orang tua sendiri yang akan meminta bantuan karena kita tidak ada aktivitas, bahkan cenderung ada unsur memaksa dan harus membantu disini. Jarang sekali ada anak yang punya inisiatif dengan kesadaran sendiri untuk membantu orang tua, jika ada yang punya toko maka si anak akan membantu di toko, jika ortu bertani maka si anak akan membantu di sawah, membantu masak atau membungkus makanan jika ortu ada usaha catering dan lain sebagainya. Bagi yang tidak terbiasa dengan rutinitas itu tentunya akan merasa jengkel, tapi mau tidak mau ya harus dilaksanakan juga, siapa tau entah dikasi uang jajan karena udah membantu 



Gak Bisa Ketemu Ama Teman-Teman, Apalagi Gebetan



Yang namanya libur sekolah tentunya semua punya kegiatan masing-masing dalam mengisi libur sekolahnya, ada yang pergi liburan, mengisi waktu dengan membantu orang tua, mudik dan lain sebagainya. Bagi siswa yang libur tentu saja waktu untuk bisa bertemu dengan teman-teman tidak akan ada, kecuali teman sekolah itu adalah tetangga sendiri, begitu juga dengan gebetan. Untungnya saat ini komunikasi sudah sangat maju, jadi kalo kangen ama mereka kita masih bisa menelpon, chating atau video call, namun itu tidak akan bisa mengalahkan pertemuan secara langsung. Berbagai aktivitas yang biasa dilakukan bersama teman atau gebetan di sekolah tentunya akan membayangi kita dan akan semakin membuat kita kangen dengan mereka.



Bingung Mau Ngapain



Uang Jajan tidak ada, gak bisa ketemu teman dan rutinitas yang membosankan karena selalu berada di rumah tentu akan membuat kita bosan, bingung mau melakukan apa lagi. Mau pergi ke rumah teman tidak ada uang bengsin, mau pake angkot tidak ada uang, itu juga kalo mereka ada di rumah, mungkin saja teman kita sedang asik berlibur, atau malah sama juga nasibnya dengan kita. Apapun rutinitas yang dilakukan jika terus menerus tentunya akan membuat jenuh, yang ada malah nantinya badan akan semakin membengkak karena kerjaan di rumah cuma makan ama tidur saja 



Dan Akhirnya Pengen Cepat-Cepat Masuk Sekolah Lagi



Manusia itu memang aneh ya, pas masuk sekolah maunya libur, pas libur malah maunya cepat-cepat masuk lagi. Jika siswa dalam libur sekolahnya merasakan hal-hal yang ane tuliskan diatas, maka sudah bisa dipastikan bahwa siswa itu menginginkan liburnya segera usai lalu masuk sekolah lagi, beraktifitas seperti biasa dan tentunya bisa bertemu dengan teman atau gebetan. Dan ketika sudah masuk sekolah maka siswa akan bosan lagi dengan rutinitas di sekolah lalu mau libur lagi, begitu seterusnya siklus yang ada 

Kisah Pendiri WhatsApp Dari Tukang Sapu Miskin Jadi Trilyuner Kaya Raya

Kisah Pendiri WhatsApp Dari Tukang Sapu Miskin Dan di Tolak Facebook Hingga Jadi Trilyuner Kaya Raya
Pada 1992, Jan Koum yang berusia 16 tahun tiba di Mountain View, Amerika Serikat. Didampingi oleh ibunya, Koum adalah imigran yang memutuskan hijrah dari Kiev, Ukraina, dengan mimpi meraih kehidupan yang lebih baik.

Di AS, mereka mengalami masa-masa sulit. Keluarga Koum tinggal di apartemen kecil dengan dua kamar tidur hasil bantuan pemerintah. Mereka terpaksa bergantung pada jaminan sosial dan mengantre kupon makanan karena tak punya uang.

Koum pun bekerja sebagai tukang sapu di sebuah toko untuk memenuhi kebutuhan hidup, sementara ibunya mengambil profesi baru sebagai baby sitter.

Ayah Koum tak ikut bermigrasi. Pria yang bekerja di sektor konstruksi ini memilih tinggal di Ukraina. Begitu terpisah, Koum mengaku tak bisa sering-sering menghubungi sang ayah karena mahalnya biaya telepon. "Jika saja ketika itu saya sudah bisa berkirim pesan instan ke ayah…" ujar Koum berandai-andai dalam wawancara dengan Wired.

Bersekolah
Saat masih tinggal di Ukraina, keluarga Koum hidup di sebuah desa di luar ibu kota Kiev. Dia pergi menuntut ilmu di sebuah sekolah yang keadaannya begitu memprihatinkan sampai-sampai tak punya kamar kecil.

"Bayangkan suhu di luar minus 20 derajat celsius, anak-anak harus berlari menyeberangi lapangan untuk ke kamar kecil… Saya baru punya komputer saat umur 19 tahun, tetapi pernah memiliki sempoa," kenang Koum. Sesampainya di rumah, Koum kecil terpaksa bergelap-gelap karena tak ada sambungan listrik ataupun air panas.

Begitu pindah ke Amerika dan mulai bersekolah di sana, keluarga Koum adalah satu-satunya di kelas yang tidak memiliki mobil. Jadilah Koum terpaksa bangun lebih pagi untuk mengejar bus. Sang ibu menjejali koper yang dibawa dari negeri asal dengan pulpen dan buku tulis cetakan Uni Soviet untuk menghemat biaya peralatan sekolah.

Datang dari negeri seberang, Koum ketika itu tak pandai berbahasa Inggris. Koum beberapa kali terlibat masalah karena "membalas anak lain yang mengganggu". Untung, dia terbantu dengan postur badan yang tinggi menjulang mencapai 188 cm. "Hidup di Ukraina tak mudah dan membuat saya tangguh secara fisik dan mental," katanya lagi.

Koum kemudian masuk kuliah, mempelajari ilmu komputer dan matematika, tetapi tidak sampai selesai. "Prestasi saya buruk, ditambah lagi dengan rasa bosan."

Maka, dia pun memutuskan drop out, lalu mulai bekerja sebagai pembungkus barang belanjaan di supermarket, setelah itu di toko elektronik, internet provider, hingga perusahaan audit. Sampai kemudian pada 1997 Koum bertemu dengan Brian Acton dari Yahoo. Enam bulan setelahnya, Koum mulai bekerja di Yahoo.

Mendirikan WhatsApp
Koum menjalin persahabatan dengan Acton, yang banyak membantu Koum ketika sempat hidup sebatang kara setelah ibunya meninggal pada tahun 2000. Sang ayah telah lebih dulu wafat pada 1997. "Dia (Acton) sering mengajak saya ke rumahnya," tutur Koum.

Menghabiskan sembilan tahun bekerja di Yahoo, termasuk Yahoo Shopping, Koum merasa tidak nyaman dengan banyaknya iklan yang harus diurus dan bertebaran di mana-mana.

"Selalu ada perdebatan untuk menempatkan lebih banyak lagi iklan dan logo di laman situs. Apa urusan pengguna dengan itu semua? Saya jadi tak nyaman. Iklan bukan satu-satunya solusi monetisasi untuk semua orang. Sebuah layanan harus benar-benar berupa layanan murni, pelanggan adalah pengguna," ujar Koum.

Acton rupanya merasakan hal serupa. Koum dan Acton kemudian memutuskan keluar dari Yahoo pada hari yang sama, yaitu 31 Oktober 2007. Koum ketika itu berusia 31 tahun dan telah mengumpulkan uang untuk memulai bisnisnya sendiri. Dia bertekad bahwa bisnisnya ini tak akan direcoki oleh iklan yang mengganggu.

Koum dan Acton pisah jalan, tetapi masih sering bertemu untuk mendiskusikan rencana bisnis. Keduanya sempat mencoba melamar di Facebook dan sama-sama ditolak.

Pada 2009, setelah membeli sebuah iPhone, Koum menyadari bahwa toko aplikasi App Store yang baru berumur tujuh bulan akan melahirkan industri baru yang berisi pengembang-pengembang aplikasi.

Koum mendapat ide untuk membuat aplikasi yang bisa menampilkan update status seseorang di daftar kontak ponsel, misalnya ketika hampir kehabisan baterai atau sedang sibuk.

Nama yang muncul di benak Koum adalah "WhatsApp" karena terdengar mirip dengan kalimat "what's up" yang biasa dipakai untuk menanyakan kabar.

Dia pun mewujudkan ide ini dengan dibantu oleh Alex Fishman, seorang teman asal Rusia yang dekat dengan komunitas Rusia di kota San Jose. Pada 24 Februari 2009, dia mendirikan perusahaan WhatsApp Inc di California.

Tumbuh besar
WhatsApp versi pertama benar-benar dipakai sekadar untuk update status di ponsel. Pemakainya kebanyakan hanya teman-teman Koum dari Rusia. "Lalu, pada suatu ketika, ia berubah fungsi jadi aplikasi pesan instan. Kami mulai memakainya untuk menanyakan kabar masing-masing dan menjawabnya," ucap Fishman, sebagaimana dikutip oleh Forbes.

Koum pun tersadar bahwa dia secara tak sengaja telah menciptakan layanan pengiriman pesan. "Bisa berkirim pesan ke orang di belahan dunia lain secara instan, dengan perangkat yang selalu Anda bawa, adalah hal yang luar biasa," kata Koum.

Ketika itu, satu-satunya layanan messaging gratis lain yang tersedia adalah BlackBerry Messenger. Namun, aplikasi ini hanya bisa digunakan di ponsel BlackBerry. Google G-Talk dan Skype juga ada, tetapi WhatsApp menawarkan keunikan tersendiri di mana mekanisme login dilakukan melalui nomor ponsel pengguna.

Koum merilis WhatsApp versi 2.0 dengan komponen messaging. Jumlah pengguna aktifnya langsung melonjak jadi 250.000 orang. Dia kemudian menemui Acton yang masih menganggur. Acton bargabung dengan WhatsApp dan membantu mencarikan modal dari teman-teman eks-Yahoo.

Kendati sempat mengalami kesulitan keuangan, WhatsApp terus tumbuh dan mulai menghasilkan pendapatan dari biaya langganan yang ditarik dari pengguna.

Kini, WhatsApp telah menjelma jadi layanan pesan instan terbesar dengan jumlah pengguna aktif per bulan mencapai 450 juta. Setiap hari, sebanyak 18 miliar pesan dikirim melalui jaringannya. Semua itu ditangani dengan jumlah karyawan hanya 50 orang.

Warisan Soviet

Pengalaman hidup Koum ternyata punya pengaruh besar dalam membentuk layanan WhatsApp. Pria ini menghabiskan masa kecil di Ukraina yang masih menjadi bagian dari Uni Soviet. Di negeri tersebut, percakapan warga selalu dimata-matai oleh pemerintah. "Itulah tempat yang saya tinggalkan untuk menuju ke sini (AS), di mana ada demokrasi dan kebebasan berbicara," ujar Koum.

Sehubungan dengan kemungkinan penyadapan oleh NSA, Koum mengatakan bahwa privasi pengguna WhatsApp sangat dijaga. Berbeda dengan perusahaan-perusahaan semacam Facebook dan Yahoo, Koum mengatakan bahwa WhatsApp tak didorong oleh iklan. "Jadi, kami tak perlu mengumpulkan data pribadi pengguna," katanya.

Soal kebebasan dari iklan ini ternyata juga ada hubungannya dengan masa lalu Koum.

"Tak ada yang lebih personal dari komunikasi yang Anda lakukan dengan teman dan keluarga, dan menginterupsi itu semua dengan iklan bukanlah solusi yang tepat," ujar Koum. "Lagi pula, saya tumbuh di sebuah dunia yang tidak mengenal iklan. Tak ada iklan di Uni Soviet yang komunis," imbuhnya.

Sejak dulu, Koum dan Acton selalu konsisten menjaga layanan perusahaan itu agar tetap sederhana dan berfokus pada pengiriman pesan serta bebas iklan.

Sikap ini tecermin dari secarik kertas di ruang kantor Koum, berisikan semboyan singkat yang ditulis oleh Acton: "Tanpa Iklan! Tanpa Permainan! Tanpa Gimmick!". Di sampingnya tergeletak sepasang walkie-talkie yang dipakai Koum untuk mencari tahu bagaimana caranya menyederhanakan pesan instan berbasis suara.

Kini, WhatsApp telah dibeli Facebook dengan nilai 19 miliar dollar AS (sekitar Rp 223 miliar). Kekayaan Koum yang memiliki 45 persen saham WhatsApp diperkirakan melonjak jadi 6,8 miliar dollar AS. 

Kendati demikian, dia tak melupakan masa lalu. Koum menandatangani perjanjian bernilai triliunan rupiah dengan Facebook itu di depan bekas kantor Dinas Sosial North County, Mountain View, tempat dia dulu mengantre kupon makanan bersama-sama warga kurang mampu lainnya.

Wow ini Rahasia Kenapa Lubang Kunci Gembok Ada "Lubang Kecil Lainnya"

Setiap fitur yang terdapat dalam sebuah produk tentu memiliki fungsi dan kegunaan tertentu. Meski fitur tersebut terbilang kecil dan sepele, kreator produk pasti punya maksud tertentu yang mungkin tidak dipahami oleh pengguna.

Saking sepelenya, kita terkadang tidak pernah memakai fitur tersebut. Nah, daripada kamu penasaran, berikut PastiSeru bagikan fitur tersembunyi pada benda keseharian, yuk kita simak dibawah ini.

1. Lubang kecil di antara kamera dan flash di iPhone sebenarnya adalah mikrofon. Mikrofon ini berfungsi untuk menghalau suara sekitar yang mengganggu.

2. Lapisan biru pada tutup botol berfungsi agar kemasan tertutup lebih rapat. Teksturnya lebih lunak dibandingkan plastik bagian luar.

3. Bagian bergelombang pada penjepit rambut sebaiknya berada di bagian bawah agar jepitannya lebih erat.

4. Lubang di ujung gagang panci berfungsi sebagai tempat pengaduk.

5. Bagian timbul di tombol F dan J berfungsi sebagai penanda jari telunjuk saat mengetik sepuluh jari.

6. Tanda panah pada indikator BBM di kendaraan berfungsi sebagai penunjuk lubang tangki. Jika mengarah ke kanan, berarti tangki berada di sebelah kanan badan mobil.

7. Adanya saku kecil di celana jeans sebenarnya memiliki tujuan, yaitu sebagai tempat menyimpan arloji. Sedangkan kancing kecil berfungsi memperkuat kantong agar tidak mudah sobek.

8. Sepatu Converse awalnya diciptakan untuk atlet basket. Nah, lubang di samping sepatu itu berguna sebagai ventilasi.

9. Bagian cekung pada tutup kemasan Tic Tac berguna untuk menaruh permen.

10. Lubang pada gembok bertujuan sebagai tempat drainase dan pelumasan agar tidak karatan di bagian dalam.

11. Bagian bergerigi pada ujung meteran berguna untuk menggores atau menandai permukaan yang diukur jika tidak ada bolpoin.

12. Potongan kain tambahan pada pakaian bisa buat percobaan saat mencuci. Barangkali pakaian terbuat dari bahan yang mudah luntur

13. Lubang kecil pada tutup kaleng soda berfungsi sebagai tempat sedotan.

14. Kalau kamu melihat lubang kecil pada jendela pesawat, tidak perlu panik. Lubang tersebut berguna untuk mengatur tekanan udara di dalam pesawat.

15. Kamu mungkin pernah mengira bagian biru pada penghapus gunanya untuk menghapus tinta bolpoin. Padahal bagian tersebut berfungsi untuk menghapus pensil pada permukaan kertas yang tebal, seperti buku gambar.

6 Es Krim Hits Termahal di Jakarta: Ada Harga, Ada Rasa

Disantap kapanpun dan di manapun, kelezatan es krim memang sulit ditolak. Namun, apabila dihadapkan dengan enam es krim yang harganya masuk dalam kategori termahal di Jakarta ini, apakah kamu masih berani membelinya? Tentunya ada harga, ada rasa.

Nggak mau ketinggalan informasi seputar kuliner paling hits di Jakarta dan kota besar lainnya?

1. Gaya Gelato Pantai Indah Kapuk

es krim

Ketika hendak bertandang ke Gaya Gelato, tak ada salahnya untuk memeriksa keadaan dompet terlebih dahulu. Pasalnya, satu scoop gelato dalam cup dijual dengan harga Rp 42.000. Jika kamu ingin gelato tersaji di dalam cone, kamu harus rela menambah "ongkos" sebesar Rp 5.000.

2. Amausaan Uji Matcha Tanjung Duren

matcha

Sekalipun masih seumur jagung, Amausaan Uji Matcha tak takut membanderol harga tinggi bagi es krim yang disajikannya. Untuk mendapatkan satu Supreme Matcha Ice Cream Cone, misalnya, dibutuhkan modal sebesar Rp 42.000.

3. Haagen - Dazs Thamrin

 HD

Ada harga, ada rupa - itulah kesan pertama yang akan kamu dapatkan saat membeli es krim di Haagen Dazs. Mematok harga termurah sebesar Rp 42.000,00, Haagen Dasz lantas konsisten memanjakan pelanggannya dengan es krim berkualitas nomor wahid.

4. Grom SCBD

 Grom

Selembar uang lima puluh ribu ternyata belum cukup untuk membeli gelato di gerai Grom. Hal itu tak lain karena Grom mematok nominal Rp 55.000 sebagai harga termurah bagi gelato buatannya.

5. Baskin Robbins Gandaria

 Baskin

Nama Baskin Robbins mungkin tak lagi asing dalam deretan penyaji es krim termahal di Jakarta. Bagaimana tidak, gerai yang satu ini membanderol satu scoop es krim dengan harga Rp 60.000.

6. Godiva Kelapa Gading

Godiva

Inilah es krim termahal yang ada di Jakarta: Chocolate Soft Serve buatan Godiva. Es krim lembut dengan rasa cokelat pekat ini dibanderol dengan harga Rp 80.000. Tertarik untuk mencobanya?

ice cream

Kasta Kasta yang Ada di Tiap SMA

Generasi 90an, masih inget kan jaman-jaman SMA beberapa tahun silam? Meski udah berakhir dan ente udah punya kehidupan yang lebih baru, tapi dijamin kehidupan SMA tuh masih melekat banget di ingatan. Yap, masa SMA adalah masa yang paling nyenengin sekaligus ngeselin bagi setiap orang, inilah yang bikin jaman SMA tuh seru-seru gimana gitu. Nah salah satu hal yang paliiiing identik dengan jaman sekolah adalah adanya sistem ‘kasta’.

Apaan sih sistem kasta? Yang pasti, kasta itu semacam ‘geng’ atau ‘kelompok’ atau ‘golongan’ di sekolah yang dikelompokkan sesuai dengan karakter, kepribadian dan juga kebiasaan masing-masing murid. Coba deh ente inget-inget lagi, pasti di sekolah ente ada kan yang populer, cupu, cakep, sok ngartis, dll? Nah ini nih yang bakal kita bahas di bawah.

Kira-kira kasta apa aja sih yang pasti ada di setiap sekolah?


1. Kasta Anak Populer/femes



Yang masuk golongan ini jelas murid yang terkenal dan famous di sekolah. Bisa jadi, dari jaman MOS aja udah langsung ketauan kalau ada calon-calon maba yang bakal masuk kasta ini. Ciri-ciri kasta populer antara lain cakep, cantik, tajir, jago olahraga atau jago musik. Terus biasanya orangnya juga asik, gaul, dan cuma main sama kasta mereka sendiri. Dan kalo pacaran juga milih-milih, yang pastinya bakal milih yang sekasta juga sama mereka. Jadi kalau ente bukan termasuk golongan ini, jangan harap deh bisa gaul atau ngegebet salah satu dari mereka.

2. Kasta Cupu


Kasta cupu kebalikan dari kasta populer. Kayak di film-film remaja, golongan ini biasanya suka sendirian atau ngumpul bareng murid-murid cupu yang lain sambil ngomongin anime baru yang ada ecchi² nya. Pake kacamata, nerd, aneh, dan sering jadi korban bully adalah ciri khas dari kasta cupu.

3. Kasta Tengah


Minim prestasi, kurang terkenal, standar dan biasa aja adalah ciri dari kasta tengah. Mereka suka duduk di bangku tengah dan terkesan nggak punya keistimewaan apa-apa. Nggak terlalu pinter, nggak goblok juga, nggak terlalu bandel, dan juga nggak menonjol. Suka males ikutan organisasi juga karena memang nggak pingin dan nggak mau. Selesai sekolah langsung pulang. Pokoknya mereka ini serba tengah deh.

4. Kasta Preman


Bandel, suka bolos, suka nongkrong terus keluar masuk runag BP. Mereka² juga nih kaum tawuran initiator, tim bully, tapi kadang juga mereka ini ada bela yg lemah, kadang . Yang kayak gini nih yang masuk kasta preman. Mayoritas dihuni oleh golongan cowok. Tau banget kan ya golongan kayak di sekolah?

5. Kasta Alim


Anak rohis dan suka menghindari acara-acara gaul di sekolah, ini ciri utama kasta alim. Mereka jarang kelaiatan di kantin atau pinggir lapangan olahraga, tapi lebih suka ‘nongkrong’ di mushola sekolah atau ruang rohis. Penampilan mereka ini khas banget, jadi dari luar aja udah ketauan banget kalo ada murid yang masuk kasta ini. Tapi jangan salah, curhat sama mereka (terutama soal agama) bikin pikiran jadi adem lho. Tapi nggak jarang juga beberapa dari mereka berpikir mereka yg paling benar, kaum ekstrimis, kafir hater dll. Tapi banyakan positif dari negatifnya sih.

6. Kasta Pintar


Geng pintar juga biasanya ada di tiap sekolah,. Mereka ini andalan para guru. Belum pasti terkenal seantero sekolah, tapi udah pasti terkenal diantara guru-guru. Maklum, langganan juara 1 di kelas. Tapi bagi ane pribadi banyakan yg ngeselin, kaya ngingatin guru kalo ada PR, kan kampret banget. 

7. Kasta Malas Tapi Pintar


Kadang kasta ini bikin envy. Keliatan santai, males dan cenderung bandel kalo di sekolah. Mereka juga lebih suka main ketimbang belajar.Dan biasanya penghuni kasta ini wawasan umumnya luas banget loh. Ya mungki mereka seringan malas2an hingga tidur di kelas. Tapi ternyata, kalo ngerjain ujian tokcer abis. Jadi nggak heran kalau golongan ini biasanya lulus dengan nilai perfect plus bonus masuk kampus favorit. Dan nggak jarang juga penghuni kasta ini di tuduh nyontek  Huff.

8. Kasta Aktif Organisasi


Mirip sama geng populer, cuma bedanya kasta ini tuh ‘organisasi’ banget. Maksutnya, mereka terkenal gara-gara ikutan aktif organisasi dan menelurkan sederet prestasi. Meski belum tentu pinter pelajaran, tapi mereka punya jiwa organisasi yang kuat banget. Suka pulang paling akhir dan milih buat nongkrong di ruang OSIS atau PMR. Tapi belum tentu cantik, ganteng, atau tajir.

9. Kasta Penggosip


Nah kasta ini juga pasti ada banget di sekolah. Kasta penggosip ini juga tersebar di seluruh kelas. Mulai dari kelas 1 sampe 3, pasti ada murid-murid semacam ini. Sukanya ngumpul terus ngomongin murid A sampe Z. Padahal mereka belum tentu kenal sama yang mereka omongin. Terus mereka ini juga suka sok asik dan berisik juga.

10. Kasta Gamer


Anggota kasta ini biasanya adalah anak-anak yang doyan dan addict banget sama game. Kalau jaman SMA sekarang, mungkin game yang paling ngetren itu DOTA. Jadi dimana dan kapan aja, golongan ini bakalan bahas DOTA dan sejenisnya, pokoknya semua game yang berbau online. Waktu zaman ane sih, yg paling populer it game Point Blank. Terus kalau libur sekolah atau weekend mereka juga bakal males ikutan acara-acara sekolah atau kelas, tapi lebih milih mantengin warnet sampe malem. Waduh.

11. Kasta Gaib


Nah golongan terakhir ini juga nggak bisa dipungkiri keberadaaannya di sekolah. Yang masuk golongan ini adalah murid-murid yang jarang masuk sekolah. Tapi bukan termasuk bandel juga. Jadi kalau akhirnya mereka muncul beberapa hari di sekolah, jarang ada murid lain yang kenal sama dia. Entah karena ada masalah yg berat banget atau mereka ini introvert, sampe2 hanya segelintir orang aja yg kenal ama ni penghuni kasta. Maklum lah, mereka ini antara ada dan tiada.

Kalo ane pribadi sih ada di kasta aktif organisasi, ganteng, ama malas tapi jenius  secara ane wakil ketua osis 4 tahun berturut2.