Selasa, 14 November 2017

Fakta Peradaban Mesir Kuno Yang Tak Kalah Dengan Peradaban Modern



Fakta Peradaban Mesir Kuno Yang Tak Kalah Dengan Peradaban Modern

Kebudayaan Mesir Kuno memang sudah terkenal dengan kemegahan dan kemajuannya. Dan untuk sebuah peradaban kuno yang muncul sekitar 3000 tahun sebelum Masehi, kemajuan rakyat Mesir Kuno sangat layak untuk dikagumi. Kemajuan peradaban kuno Mesir tak hanya bisa dilihat dari peninggalan-peninggalan bangunan megah seperti Sphinx ataupun Piramida di Giza yang menjadi salah satu keajaiban dunia, dalam hal kehidupan sosial dan ilmu pengetahuan pun, masyarakat Mesir kuno ternyata sudah mempraktikkan apa yang telah menjadi standar pada peradaban modern. Berikut daftar beberapa contohnya:

 1. Kesetaraan Gender

Fakta Peradaban Mesir Kuno Yang Tak Kalah Dengan Peradaban Modern

Berbanding terbalik dengan negara Mesir modern yang kerap di-"anugerahi" status negara dengan tingkat kesetaraan gender terburuk di dunia, pada masa Mesir kuno, masyarakat telah menerapkan kesetaraan gender. Mesir kuno memperlakukan wanita dengan perlakuan terbaik dalam hal kesetaraan gender jika dibandingkan dengan peradaban kuno lainnya yang pernah ada di dunia ini. Selain dibuktikan dengan adanya Pharaoh, atau pemimpin negara Mesir kuno, yang berjenis kelamin wanita (Cleopatra salah satunya), kepercayaan Mesir kuno yang menyembah tak hanya dewa-dewa melainkan juga dewi-dewi juga menjadi bukti akan kesetaraan gender peradaban kuno ini.
Wanita pada masa Mesir kuno diketahui memiliki hak yang sama dengan kaum lelaki dimata hukum yang berlaku kala itu. Wanita Mesir kuno memiliki hak yang sama dengan kaum lelaki dalam kaitannya dengan kepemilikan properti, hak untuk menandatangani kontrak, peminjaman modal, dan sebagainya. Tentu dengan catatan bahwa mereka juga memiliki kewajiban yang sama dengan kaum pria dalam hal bermasyarakat. Dalam hal pernikahan, wanita Mesir kuno juga memiliki hak yang sama dengan pria dalam hal memilih pasangan. Dalam peradaban Mesir kuno diketahui tidak ada pemaksaan wanita untuk menjadi istri seorang pria jika mereka tidak menyetujuinya. Akan tetapi dalam hal pekerjaan, diketahui kaum wanita tidak diperbolehkan untuk bergabung dalam angkatan bersenjata.


2. Kemajuan Bidang Medis

Fakta Peradaban Mesir Kuno Yang Tak Kalah Dengan Peradaban Modern

Seperti yang telah diketahui sebelumnya, peradaban Mesir kuno itelah melakukan praktik pencegahan kehamilan dengan menggunakan campuran lumpur, madu dan kotoran buaya sebagai alat kontrasepsi.. Selain itu diketahui juga bahwa mereka telah mempraktikkan cara deteksi kehamilan. Jika pada peradaban modern banyak terdapat alat testing kehamilan, pada peradaban Mesir kuno mereka menggunakan benih barley dan gandum. Caranya pun sama dengan alat deteksi kehamilan modern, yaitu dengan mengencingi biji-bijian tersebut. Biji-bijian tersebut kemudian dibiarkan selama beberapa hari, jika kemudian tumbuh maka wanita tersebut dipastikan hamil. Bahkan mereka juga bisa memprediksi gender dari bayi yang ada dalam kandungan dengan metode ini. Jika biji barley yang tumbuh, maka bayi tersebut diprediksi berjenis kelamin perempuan, begitu pula sebaliknya jika biji gandum yang tumbuh maka bayi diprediksi berjenis kelamin lelaki. Diketahui pula metode prediksi jenis kelamin pada janin ini tercatat memiliki 70% akurasi. Pada tahun 1963 sendiri dilakukan penelitian mengenai efek urin wanita hamil terhadap tumbuhnya benih barley dan gandum yang terbukti benar. Hanya saja masalah prediksi gender dari janin belum terbukti kebenarannya.


 3. Telah Mengenal Literatur dengan Hierogliph-nya

Fakta Peradaban Mesir Kuno Yang Tak Kalah Dengan Peradaban Modern

Hieroglif adalah bukti akan kemajuan peradaban Mesir kuno. Akan tetapi pada faktanya, ternyata tak semua kalangan mengenal literatur pada jaman itu. Hieroglif sendiri merupakan sebuah cabang ilmu yang cukup kompleks, dimana hanya beberapa orang saja yang mengetahui bagaimana cara baca tulisnya. Hieroglif sendiri ditulis oleh para penulis khusus yang ditunjuk untuk mempelajari bagaimana cara menulis rangkaian simbol-simbol yang indah untuk dilihat tersebut. Mereka dipilih semenjak masih kanak-kanak dari kalangan keluarga terpandang untuk mempelajari bagaimana cara menulis selama bertahun-tahun.


 4. Sunat

Fakta Peradaban Mesir Kuno Yang Tak Kalah Dengan Peradaban Modern

Ternyata praktik sunat bermula dari peradaban Mesir kuno. Diketahui bahwa pada masyarakat mesir kuno, terutama untuk masyarakat kalangan atas, praktik pemotongan kulit alat kelamin pria ini merupakan hal yang lumrah dilakukan. Tujuannya sendiri kemungkinan besar untuk masalah higienis. Tapi pada masa itu diketahui praktik pemotongan kulit kelamin pria ini dilakukan tanpa bantuan obat bius, alat pemotongnya sendiri berupa pisau yang terbuat dari batu. Praktik sunat ini juga dianggap sebagai pembuktian tumbuhnya seorang anak menjadi lelaki dewasa dengan pembuktian bisa menahan rasa sakitnya. Gak kebayang ngilu nya ya gan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar